Pagi hari nan cerah
hari libur pun telah tiba. Sanak keluarga berkumpul dengan ceria penuh kasih
sayang. Tak luput segelas kopi yang menemani yang mampu mengantarkan suasana
lebih hangat. Keluarga adalah segala-galanya dan kopi sudah menjadi sebuah
tradisi di keluarga kami.
Kopi yang sejak dulu
melegenda di mata saya dan sebagian besar keluarga kami adalah kopi kapal api.
Walaupun sudah mencoba kopi-kopi yang lain tetap saja kopi kapal api ini rasanya
nikmat dan lebih terasa kemurniannya dari biji kopi yang benar-benar terasa.
doc pribadi: Kopi Kapal Api Jelas Lebih Enak
Dari turun menurun kopi
ini memang melegenda dari ayah lalu ibu saya yang mengikuti jejak ayah saya,
kemudian kakak dan terakhir saya. Sejak dibangku sekolah dasar sudah mengenal
kopi kapal api yang dulu produk kemasannnya masih ada gambarnya kapal api
dengan warna coklat hitam. Sempat beralih dengan kopi lain waktu SMP dengan
mencoba kopi mix instan ternyata setelah lulus SMP ternyata rasa ingin kembali
lagi pada kopi hitam, pilihan ku jatuh pada kopi kapal api lagi. Entah rasa
melegenda itu ingin ku nikmati lagi. Rasa yng khas dan penuh cita rasa membuat
sajian kopi kapal api menjadi wajib untuk meningkatkan gairah bekerja terus
bersemangat sampai lulus kuliah yang hingga kini. Tentunya kopi kapal api ini
menjadi tradisi yang tak ketinggalan setiap pagi.
Srumputan demi
srumputan menjadi pantikan semangat mengawali hari. Semakin menambah kecintaan
ku pada kopi walaupun banyak orang kadang tidak cocok minum kopi namun mungkin
karena sudah terbiasa sejak kecil jadi kalau tidak ada kopi rasanya ada yang
kurang. Pengalaman yang membuat ku cukup mendalam terhadap kecintaan pada kopi
ketika hidup setahun selama di flores NTT yang telah saya sebutkan di atas. Hal
itu menjadi pengalaman yang paling menarik karena di daerah Bajawa, Ngada, NTT
memang terkenal dengan kopinya. Tugas mengajar menempatkan di salah sekolah dan
secara kebetulan adalah daerah penghasil kopi nikmat. Tidak pernah disangka
sebelumnya kalau saya ditempatkan d daerah penghasil kopi. Memang daerah ini di
dataran tinggi yang cukup baik untuk tumbuh pohon kopi. Sebelumnya sama sekali
belum pernah melihat pohon kopi dan proses pembuatan biji kopi sampai menjadi
kopi yang siap minum.
doc pribadi: tumbuhan kopi di Bajawa
Kopi yang penuh cita
rasa ini sungguh mirip rasa kopi ketika saya berkesempatan menikmati kopi
Flores khusus kopi Bajawa dari petani lagsung petik bahkan saya sendiripun ikut
memetiknya sampai proses menjadi bubuk kopi. Kopi Bajawa yang saya kenal
tersebut adalah jenis kopi arabica yang kenikmatannya hampir sama dengan kopi
kapal api. Walaupun kopi kapal api yang sudah saya kenal sejak dulu ternyata
tidak jauh beda dengan kopi asli yang langsung dari pohon. Ternyata kopi kapal
api memang benar-benar terasa kenikmatannya dan kemurnian dari kopi asli. Walaupun
telah dikemas dan diolah di pabrik namun kopi kapal api sangat terasa nikmatnya
seperti kopi asli Bajawa yang pernah saya cicipi sewaktu tinggal di Bajawa,
Flores NTT.
Untungnya saya yang
memang penggemar kopi biasa langsung menyesuaikan dengan masyarakat karena disetiap
acara pasti minum kopi walaupun itu kopi asli. Kerinduan ku akan minum kopi
kapal api terjawab sudah pada kopi Bajawa, Flores yang ternyata memiliki cita
rasa yang sama. Walaupun saya orang Yogya yang notabene banyak orang yang tak
suka minum namun entah karena sudah tertanam sejak dulu di keluarga saya
sehingga minum kopi tidak asing lagi.
Singkat cerita sesudah
kembalinya dari Flores, tiba di Yogya pun ingat cita rasa kopi arabica teringat
kopi kapal api yang rasanya sungguh luar biasa. Entah pada kopi kapal api itu
jenis kopi apa saya pribadi tidak mengetahuinya namun cita rasanya mirip kopi
arabica yang ada di Flores.
Terimakasih kopi kapal
api, yang memberikan pengalaman kenikmatan kopi sesungguhnya. Menurut saya kopi
kapal api adalah kopi nusantara yang mengikat lidah-lidah penikmatnya dari
ujung pulau ke pulau lainnya tetap kopi kapal api jelas lebih enak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar